FAKTOR PENGHAMBAT
KUASA ROH KUDUS
(DOSA TERHADAP ROH
KUDUS)
Tiga karya besar yang
dikerjakan Roh Kudus (RK) dalam
diri orang percaya:
Keselamatan. RK sebagai
meterai Allah yang akan menjamin orang percaya mendapatkan penebusan
seluruhnya (Efesus
1:13,14 “Di dalam Dia
kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil
keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan
dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.Dan Roh Kudus itu adalah jaminan
bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan
kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya”).
Kasih.
RK
memampukan orang percaya memiliki kasih murni dan memberikan
kasih kepada orang lain.
Kekuatan. RK menjadi sumber kekuatan, sehingga orang percaya memiliki potensi
melakukan mujizat.
Jadi
melalui karya tersebut kita harus tahu:
ü Sekotor
apapun kita, saat RK dalam diri kita, kita memiliki keselamatan dalam Kristus.
Karena Dia adalah meterai Allah bagi orang
percaya.
ü
Sejahat apapun orang
percaya, saat RK tggal, dia masih memiliki kasih dan potensi untk mengasihi.
ü
Keselamatan dan kasih, tetap adanya. Dari ketiga karya tersebut, karya ketigalah yang dampaknya tergantung dari sikap
orang percaya.
Saat orang percaya
bersikap tidak benar terhadap RK, dia berdosa terhadap RK ALLAH.
Tiga dosa terhadap RK yang dilakukan manusia:
1)
Menghujat
RK
Mar. 3:29 Tetapi apabila seorang
menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah
karena berbuat dosa kekal."
Mat. 12:22-32
12:31 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala
dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak
akan diampuni.
12:32 Apabila seorang mengucapkan sesuatu
menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus,
ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun
tidak.
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia:
hu·jat n 1 caci; cela; 2
fitnah;
meng·hu·jat v 1
mencaci; mencela; 2 memfitnah: ada saja orang yg ~ mantan pejabat itu
sbg koruptor;
Dosa ini hanya dapat
dilakukan oleh orang yang
tidak memiliki
Roh Kudus. Orang yang mmliki
RK tidak memiliki
kekuatan dan dasar untuk memfitnah RK karena
RK tinggal dalam
dirinya.
2)
Mendukakan
RK
Efesus 4:30 “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan
kamu menjelang hari penyelamatan”
§ seperti
ibu yg berduka karena anaknya tidak patuh. RK bukan kekuatan, tetapi Pribadi
Allah. Maka Dia dpt berduka atau bersuka.
§ Kita dapat mendukakan RK karena Roh Kudus adalah:
ü Roh Kekudusan
Rm. 1:4 “...dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.”
Rk adalah Roh Kekudusan, barangsiapa yang telah menerimaNya masih hidup dalam kenajisan, dia pasti sedang mendukakanNya. Alkitab mencatat ada 2 kenajisan: kenajisan jasmani dan rohani, mari jaga kekudusan diri kita dihadapan Tuhan dalam rohani maupun jasmani kita. (II Korintus 7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.)
ü Roh Kebenaran
Yoh.14:17 “yaitu
Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat
Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu
dan akan diam di dalam kamu.,
RK kudus adalah Roh kebenaran, maka apapun dalam ketidakbenaran, kepalsuan, hal itu
mendukakan RK.
ü Roh Kasih
Karunia
Ibr. 10:29 “Betapa lebih beratnya hukuman yang
harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap
najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih
karunia?”
RK adalah Roh kasih karunia. Roh yang menjadi sumber
kasih, yang memampukan orang percaya menerima ‘anugrah’ Allah tanpa syarat. Maka
saat kita tidak memiliki kasih, pengampunan, kemurahan kita sedang mendukakan
RK.
ü Roh Iman
2Kor. 4:13 “Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", ...”
Apakah ‘roh iman’ ini menunjuk kepada RK? Jika ya, kenapa tidak menggunakan huruf besar, yang menunjukkan seorang pribadi?
‘roh iman’ menunjuk kepada karakter/buah dari pribadi RK. Karakter/buah yang melekat dapat mewakili pribadi oknum tersebut.
Maka roh iman dapat mewakili pribadi roh kudus. Karena RK kudus adalah roh Iman, maka hal yang bersifat keraguan mendukakan hatiNya. Keraguan adalah benih, keraguan akan menghasilkan kekuatiran, kekuatiran akan menghasilkan ketakutan, ketakutan akan menghasilkan ketidakpercayaan, ketidakpercayaan akan menghasilkan hati yang tertutup terhadap kuasa Allah. Sekali lagi inilah salah satu hal yang mendukakan RK.
3)
Memadamkan
RK
1Tesalonika 5:19 “Janganlah padamkan Roh,...”
Alkitab menggambarkan RK seperti api yang membara dalam diri orang percaya.
Seperti api yang membara, api itu dapat padam jika:
1) Tidak memiliki bahan bakar. Bahan bakar api Roh Kudus
adalah Firman Tuhan. Jadi saat orang percaya tidak hidup bergaul dengan Firman,
dapat dipastikan api RK akan menjadi padam dalam dirinya.
2) Tertutupi. Cara yang kedua untuk mematikan api yaitu
dengan menyelimutinya dengan sebuah kain yang besar/basah. Seperti halnya api
Roh Kudus, kain ini digambarkan sebagai dosa yang sudah mengakar. Apa itu dosa
yang sudah mengakar? Dosa yang sudah menjadi ‘habit’, jadi orang itu sudah
tidak mengerti bahwa itulah dosa.
RK akan menjadi padam saat kita terus menerus hidup dalam
dosa. RK padam bukan berarti RK pergi. Dia tetap ada dalam diri orang percaya,
tetapi Dia berdiam diri.
Bagaimana jika kita sudah memadamkan RK?
Hanya ada 3 cara menyalakannya kembali:
1) Datanglah kembali kepada Tuhan. Untuk mendapatkan ‘api’ itu kembali.
2) Isi hidupmu dengan Firman terus menerus (konsisten). Menjaga ‘api’ itu
tetap menyala dengan bahan bakar.
3) Bertobatlah, jangan kembali kepada hidup yang penuh kenajisan. Saat anda
bertobat, anda sedang melemparkan ‘selimut’ yang membuat api itu padam.
MARI MILIKI SIKAP YANG BENAR TERHADAP ROH KUDUS, DENGAN MENGHORMATI-NYA, MELIBATKAN-NYA & 'MEMELIHARA API-NYA' UNTUK TETAP MENYALA DALAM DIRI KITA. Amin.