Senin, 02 Mei 2016

BUKU LIFE WITHOUT LIMITS

Karena kasih karunia Tuhan Yesus telah terbit buku "Life Without Limits". Bagi rekan2 yang membutuhkan dapat didapatkan ditoko buku Gramedia atau toko buku Rohani. Harga @49.000,- 
Pemesanan melalui penulis disc 10% (1buku). disc 15% (>2buku/reseller). CP: HP/WA/LINE 085640485107/ BB 5A60101F.
Isi buku ini memberi 'bahan bakar' yang mendorong Anda menemukan kekuatan tiadabatas ditengah kapasitas diri Anda yang terbatas, dalam perjalanan Anda meraih impian.
Kiranya berkat Tuhan ini dapat menjadi warisan bagi generasi untuk memiliki kehidupan yang berkualitas.


Kamis, 18 September 2014

Memberi Yang Terbaik Bagi Tuhan

MEMBERI YANG TERBAIK BAGI TUHAN

Manusia berarti ‘bagaimana ia bereaksi kepada Allah?’. 
Pdt. Dr. Stephen Tong


“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian….” 
Yoh. 4:23-24

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”   
Rom. 12:1

Menyembah dalam bahasa Ibrani mempunyai pengertian membungkukkan diri (to bend down), yaitu membungkukkan diri untk berbakti dan bersembah sujud kpd Allah. Yoh. 4:23-24 menyatakan “…akan datang saatnya penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran…”, kata ‘benar’, ‘alēthinos’, berarti sejati.   

Ibadah yang sejati adalah ibadah yang memiliki 3 unsur: 1) penyembah yang sejati. 2) penyembahan yang sejati. 3) sesembahan/ilah yang sejati. Yohanes menyatakan ‘akan datang saatnya’, hal ini berarti dari yang belum ada akan menjadi ada suatu penyembahan yang memiliki kesejatian yang murni, bersih dan harum bagi Allah. Paulus dalam Rom. 12:1 mendorong kepada kita untuk beribadah kepada Allah dengan kesejatian. 

Kesejatian dalam ibadah Paulus menyatakan harus adanya persembahan yang hidup, yang kudus & yang berkenan kepada Allah, disimpulkan dalam satu kata BEST.

Baca: Ibr. 4:14-5: 10
“4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
5:1 Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.
5:2 Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan,
5:3 yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri.
5:4 Dan tidak seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.
5:5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
5:6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
5:10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.[1]

Teladan yang dimiliki Yesus Kristus mengenai persembahan yang sejati, harus memiliki 4 prinsip:

BEST  (TERBAIK)
 “Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” 
(Ibr. 4:15 b)

·         Pengertian ‘best’ adalah yang terbaik, terunggul dan  memiliki kualitas tinggi.
·         Sesuatu yang terbaik selalu dihasilkan dari proses yang rumit, detail, beresiko.
Seperti emas murni, kemurniannya terlihat saat wajah sang penempa dapat terlihat pada emas tersebut.  atau,
Sebuah jam tangan seharga U$ 1 juta, yang kerjakan selama 10 tahun dengan kerumitan yang sangat detail. Jam yang dibuat tanpa menggunakan batrei, hanya menggunakan stabilizer detik dengan sebuah batu ruby yang licin, dengan akurasi waktu yang hampir sempurna. atau,
Thomas Alfa Edison, salah satu orang besar di dunia. Tetapi dia pernah dipandang sebagai orang yang paling bodoh dikelasnya, hanya karena dia dianggap terlalu lambat berpikir. Sesungguhnya dia tidak terlalu lambat, tetapi terlalu detail berpikir jika dibanding rekan sekelasnya.
·         Yesus memberikan yang terbaik bagi Allah, dengan menjaga kekudusan diriNya.  Inilah yang dinamakan ‘menantang zaman’, tidak mengikut arus. Berani kehilangan teman, popularitas bahkan hidupNya. Bukan masuk ke dalam pengaruh, tetapi keluar dan menjadi pengaruh.
·         Musuh yang ‘terbaik’ adalah baik. Pemikiran terbaik adalah berpikir lebih dari yang rata-rata adanya.
·         John Wesley :               “ Lakukan semua SEBAIK yang kau bisa,
   Dengan SEPENUH HATI yang kau bisa,
   Dalam SEGALA CARA yang kau bisa,
   Di SEGALA TEMPAT  yang kau bisa,
   Pada SETIAP WAKTU yang kau bisa,
   Kepada SEMUA ORANG yang kau bisa,
   SELAMA MUNGKIN yang kau bisa.”


EMOTION (MELIBATKAN PERASAAN)
“Dalam hidupnya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkanNya dari maut…” 
(Ibr. 5:7)

·         Ayat diatas menunjukkan kondisi disaat Yesus akan mengorbankan diriNya sebagai korban tebusan, ada satu perasaan yang mengawali persembahanNya, yaitu pengorbanan perasaan (Mat. 26:39 , 42).
·         Emotion berbeda dengan emotional, pengertian ‘emotion’ menunjukan kepada pelibatan perasaan, ‘emotional’ menunjuk terhanyut perasaan, hal ini berbeda. Yesus memberikan teladan dalam mempersembahkan  hidupnya dengan melibatkan perasaan, bukan terhanyut.
·          ‘melibatkan perasaan’ dinyatakan Yesus Mat. 22:37 “Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”,  ‘segenap hati’ disebutkan yang pertama ini menunjukkan yang utama, terpenting dan acuan awal. 
·         Michele Angelo, seorang pelukis besar, kunci yang menjadikan karya-karyanya hidup adalah keterlibatan perasaannya dalam mengerjakan karyanya. Saat mengerjakan sebuah karya, Michele memberikan empaty kepada objek yang akan dilukisnya, sehingga saat melukisnya dia sanggup mencurahkan makna dibalik warna yang ditorehkannya.
·         Perasaan akan menilai antara baik dan terbaik, dalam setiap proses.



SACRIFICE (PENGORBANAN)
“Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat….” 
(Ibr. 5:9a)

·         Pengorbanan berbicara mengenai 2 hal:
1)         Penanggalan diri, mengesampingkan hak yang dimiliki. (Fil. 2:7)
2)         Memberi,  pemberian yang murni, tulus, tidak ada kepalsuan/bayangan.
·         Dalam pengorbanan pasti ada kemurnian kasih, dalam kasih belum tentu ada pengorbanan. Karena pengorbanan adalah wujud kasih yang sesungguhnya.
Seorang Polikarpus, murid Irenus, Irenus adalah murid rasul Yohanes. Saat tentara Roma menyuruhnya menyangkal Yesus dia mengatakan “selama 84 tahun Tuhan Yesus tidak pernah bersalah sekalipun kepadaku. Ia begitu mencintaiku. Silahkan jika mau membakar saya, saya tidak tega melawan Tuhan.”.  atau,
Seorang ayah yang memberikan ginjal bagi anaknya.



TOTALLY (TOTALITAS)
“…dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya….”
( Ibr. 5:9b-10)

Yesus menunjukan totalitas hidupnya dari kesempurnaan misi yang diselesaikannya. Totalitas Yesus Kristus dapat diperhatikan dari Yoh. 19:30 “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.”

Totalitas memiliki 2 pengertian:  
-          Memberikan dengan tuntas "Sudah selesai." ,
-          Memberikan dengan penuh/utuh “ menyerahkan nyawa-Nya”.

·         Kol.3:23 “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”


 Mari kita memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Apapun yang kita lakukan untuk Tuhan tidak pernah sia-sia, Tuhan memperhitungkan semuanya, dan Tuhan telah menyediakan mahkota kemuliaan saatNya nanti.
 Amin.



















[1] Melkisedek. Seorang raja dari Salem (= Yerusalem). Namanya berarti "raja keadilan ". Dialah imam Allah yang Mahatinggi , yang pernah memberkati Abraham (Kej. 14:18-20). Raja Israel disebut "imam menurut peraturan Melkisedek" (Mzm. 110:4). Gelar itu diterapkan kepada Yesus Kristus sehingga Ia menjadi Imam yang lebih tinggi dari pada Lewi atau Harun (Ibr. 7).
Sumber Ensiklopedi Alkitab MK 2 mencatat, Ibr. Malki-tsedeq berarti sedek ialah raja (ku), ibr 7:2 ‘raja kebenaran’. Latar belakang penetapan peraturan menurut Melkisedek seperti Mzm 110:4 terdapat dalam hal penaklukan Yerusalem oleh Daud kira-kira tahun 1000 sM, dan berdasarkan ini Daud dan keturunannya menjadi ahli waris atas jabatan imam-raja dari Melkisedek. Raja yang ditetapkan dengan cara demikian disebut Yesus dan orang sezamannya sebagai Mesias, anak Daud (Mrk 12:35).
Mm]

Jumat, 29 Agustus 2014

JANGAN TAKUT, MASIH ADA PENGHARAPAN DALAM YESUS KRISTUS

JANGAN TAKUT! 
MASIH ADA PENGHARAPAN
DALAM YESUS KRISTUS


LUKAS 7:11-17
7:11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
7:17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah 
sekitarnya.

Apakah Saudara pernah berputus asa menghadapi keadaan sampai tidak ada lagi kekuatan untuk bertahan dan tidak tahu kemana lagi untuk melangkah? Jika ya, berarti Saudara masih hidup didunia ini. Sejak zaman Alkitab sampai sekarang ini tantangan tetap ada walaupun keadaannya berbeda, tetapi secara prinsip sama.
Seorang janda dari Nain mengalami keputusasaan saat anak tunggalnya meninggal, dia hanya bisa menangis meratapi keadaannya. Dalam keadaan tersebut Yesus datang dan memberikan pengharapan pada keputusasaannya.
Melalui janda Nain tersebut Tuhan sedang berbicara kepada kita ‘JANGAN TAKUT, MASIH ADA PENGHARAPAN DALAM-KU’.

Jadi, pengharapan seperti apakah yang dijanjikan Tuhan Yesus Kristus?

v PENGHARAPAN YANG PEDULI
7:12-13a Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan

Tuhan bukan hanya mengerti keadaan kita, tetapi Dia peduli. Mengerti bersifat pasif, peduli bersifat aktif. Kepedulian Yesus dapat kita lihat saat Dia tergerak hatinya oleh belas kasihan, kata belas kasih, esplagcnisyh, compassion, satu keadaan hati penuh belas kasihan, sampai belas kasih tersebut menghasilkan dorongan untuk melangkah, campur tangan.

Saat Tuhan peduli:
1) Kepedulian Tuhan berdasar belaskasih dari inisiatif Tuhan.
Saat Tuhan menolong  itu bukan berdasar upaya atau kebaikan kita tetapi berdasar belaskasihNya. Jadi tidak ada alasan apapun untuk kita meninggikan diri atas doa atau upaya kita. 

2) Kepedulian Tuhan dibuktikan Dia turun tangan.
Saat Tuhan peduli Dia tidak berdiam, tetapi dengan tanganNya sendiri Dia menolong kita.


v PENGHARAPAN YANG MEMBERI KEPASTIAN
Ay 13blalu Ia berkata kepadanya: ''Jangan menangis!''

Saat Yesus mengatakan kalimat ini, apakah ini menunjukkan Yesus tidak berperasaan dan tidak mau tahu keadaan orang? Perasaan Yesus kita sudah melihat dari ayat sebelumnya. Saat Yesus mengatakan ‘Jangan menangis’, Tuhan sedang mengatakan
1)     Berhentilah meratapi keadaanmu.
2)     Tanggalkanlah kekuatiranmu.
3)     Sudah ada pengharapan bagimu.


v PENGHARAPAN YANG MEMBERI JAWABAN
Ay 14Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: ''Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!'' Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.

Melalui ayat ini dapat kita lihat, belaskasih Tuhan yang besar dan kuasa Tuhan yang ajaib.
BelaskasihNya dapat kita lihat dari,
a. ‘Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya’. Yesus tidak takut dianggap najis karena menyentuh usungan orang mati. Dalam budaya Yahudi tidak diperkenankan menyentuh orang mati, tulang atau kubur.
b. dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: ''Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!''. Yesus tidak menunggu ada yang memintanya, Dia membangkitkan anak itu berdasar keinginanNya. 
c. Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Yesus mengembalikan pengharapan yang telah hilang.
Dalam PB ada 3 orang anak yang dibangkitkan Yesus, ketiganya memiliki kesamaan, yaitu dikembalikan kepada orang tuanya. 1. Anak kepala rumah ibadat (Mat. 9:23). 2. Lazarus (Yoh. 11:1, 12:1,2). 3. Anak Janda Nain (Luk 7:15)

KuasaNya dapat kita lihat dari perkataanNya yang membangkitkan,
ü  ''Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!'' Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata,
Saat Tuhan berbicara maka semuanya jadi, karena Dia adalah sumber kuasa.


*    SIKAP YANG BENAR TERHADAP KETAKUTAN:
Ø  Sadarilah bahwa Allah tidak membiarkan kita sendiri, Dia peduli akan hidupmu.
Ø  Berhentilah kuatir, serahkanlah kekuatiranmu kepada Tuhan (Mazmur  55:23).
Ø  Percayalah, kuasa Tuhan sanggup memberikan jawaban.

Selasa, 26 Agustus 2014

PEMULIHAN TUNTAS (Filipi 3:7-15)

PEMULIHAN TUNTAS
(Fil 3:7-15)


Tiga langkah pemulihan tuntas yang Alkitab ajarkan melalui rasul Paulus:

  • Menang Atas Masa Lalu (ay7,8)

Memenangkan masa lalu berarti menaklukannya. 
Bukti kita sudah menaklukkan  masa lalu adalah masa lalu tidak memberikan pengaruh yang menguasai kita. 
Kita dapat menang atas masa lalu dengan:
  1. Menyelesaikannya. Hal ini berarti mengakui/menerimanya sebagai sebuah bagian dalam diri kita. Menerima bukan berarti mengenakannya.
  2. Menanggalkannya.  Saat masa lalu masih membebani, kita harus berani menanggalkannya. Seperti jubah kotor dan berat yang harus ditanggalkan.
  3. Meninggalkannya.  Langkah ketiga untuk memenangkan masa lalu, kita harus meninggalkannya. Jika kita menemuinya kembali anggaplah sebagai sebuah tugu peringatan bagi hidup kita. 


  • Hidup dengan Sang Pemenang: Yesus Kristus (ay 8c-10)

Paulus mengajarkan 2 langkah untuk hidup dengan Sang Pemenang, dengan: 
1) Memperoleh Kristus, 
2) MeneladaniNya.

Setiap orang percaya sudah memperoleh Kristus dalam hidupnya, tetapi apakah dia sudah mengenalNya? Yang Tuhan Yesus kehendaki adalah kita mengenalNya secara tuntas, yaitu mengenal PribadiNya, KuasaNya dan PenderitaanNya. Dengan mengenalNya kita dapat meneladaniNya. Dan teladan itu yang memberikan kemenangan sejati bagi diri kita.

  • Mempertahankan Kemenangan (ay 12-14)

Hal terberat dalam sebuah kemenangan adalah mempertahankan kemenangan. Jika kita sudah mendapatkan pemulihan apakah kita sanggup mempertahankan pemulihan itu?
Ada 3 cara untuk mempertahankannya:
  1. Jangan pernah puas mengejarnya. Karena ‘Faktor penghambat kesuksesan adalah kesuksesan itu sendiri.’ Jika kita puas dengan pemulihan yang kita terima ‘pemulihan itu yang akan menghancurkan pemulihan yang telah kita terima.’
  2. Fokus. Tidak ada hal yang lebih menentukan selain fokus terhadap sesuatu, maka kita harus memusatkan kekuatan kita kepada Sumber pemulihan itu.
  3. Antusias. Tanpa antusias  tidak ada kekuatan untuk menggerakan kita, miliki antusias dengan melekat kepada sumber antusias yaitu Tuhan. Dan kerjakan dengan antusias, mengerjakan dengan tanpa menunda dan penuh dengan sukacita.


SAAT TUHAN MEMULIHKAN, DIA AKAN MEMULIHKAN TUNTAS. TIDAK SEBAGIAN, PERCAYALAH KARENA HANYA TUHANLAH YANG SANGGUP MEMULIHKAN HIDUP ANDA!


AKU DAHSYAT & AJAIB: PENSIL ILAHI

PENSIL ILAHI
“Masa depan seperti kertas putih yang siap ditulis oleh tinta emas.” John Maxwell



Sebuah cerita inspiratif mengisahkan tentang si Pembuat pensil yang berbincang dengan pensil buatannya. Sebelum ia meletakkannya di dalam boks, pembuat pensil mengatakan kepada pensil,
"Ada 5 hal yang perlu kamu ketahui," Ia berkata pada pensil itu, "Sebelum aku mengirim-mu ke dunia. Ingatlah ini dan jangan pernah lupakan, dan kamu akan bisa menjadi pensil yang baik."
"Satu: Kamu akan bisa melakukan banyak hal, tetapi hanya apabila kamu digenggam oleh pemilikmu."
"Dua: Kamu akan mengalami peruncingan yang menyakitkan dari waktu ke waktu, tetapi kamu memerlukannya untuk menjadi pensil yang lebih baik."
"Tiga: Kamu akan dapat membetulkan setiap kesalahan yang kamu buat."
"Empat: Yang paling penting adalah kamu akan selalu menjadi apa yang ada di dalammu."
"Dan lima: Di setiap permukaan kamu digunakan, kamu harus meninggalkan tandamu. Tidak peduli kondisi permukaan itu, kamu harus terus menulis."
Pensil tersebut mengerti dan berjanji untuk mengingatnya, dan ia akhirnya diletakkan di boks dengan memiliki tujuan di hatinya

Pensil tersebut menggambarkan diri Anda, maka selalu ingat ini dan jangan pernah melupakannya,

Satu:  Anda akan bisa melakukan hal-hal besar, tetapi hanya jika anda mengijinkan diri anda digenggam oleh tangan Tuhan.
Dua: anda akan mengalami asahan yang menyakitkan dari waktu ke waktu, dengan melalu berbagai masalah di hidup, tetapi anda membutuhkannya untuk menjadi orang yang lebih baik.
Tiga: anda akan dapat memperbaiki setiap kesalahan yang anda buat.
Empat: Yang paling penting adalah anda  akan selalu menjadi apa yang sudah ada dalam diri, seperti yang Tuhan telah tetapkan.
Lima: Di setiap permukaan dimana anda berjalan, anda harus meninggalkan jejak. Tidak peduli apapun situasi yang anda alami, anda harus menyelesaikan setiap tanggung jawab.

Saat Tuhan menentukan anda menjadi milikNya, Tuhan memberikan diriNya untuk menebus anda, dan penebusan itu memampukan anda untuk mengatakan  Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. (Mazmur 139:14)



PERCAYA & BANGKITLAH!
ANDA PRIBADI YANG
DAHSYAT DAN AJAIB,
karena Yesus didalammu!
Amin.

Senin, 25 Agustus 2014

KEMERDEKAAN DALAM YESUS KRISTUS: MERDEKA ATAU MATI?

KEMERDEKAAN DALAM YESUS KRISTUS:
MERDEKA ATAU MATI?
Oleh: Widhi Laksana



Merdeka atau Mati! salah satu semboyan para pejuang bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Semboyan ini menunjukkan semangat dan mentalitas para pejuang. Mentalitas hidup lepas dari belenggu dan semangat pantang menyerah untuk meraih kemerdekaan.
Dua ribu tahun yang lalu pernah ada Pribadi yang memiliki mentalitas tersebut. Dia berjuang bukan untuk diriNya, Dia berjuang untuk memerdekakan umat pilihanNya, Dialah YESUS KRISTUS PENEBUS KITA. 
Dia merelakan diriNya menanggung banyak penderitaan bahkan menjadi korban penebusan diatas kayu salib. Dia rela mengorbankan diriNya agar  umat pilihanNya mendapatkan kemerdekaan. 
Saat ini kemerdekaan telah diraih di dalam namaNya. Manakah yang Anda pilih, hidup MERDEKA? Atau membiarkan diri Anda MATI karena dibelenggu dosa? 

Keputusan Anda hari ini menentukan hidup dan matinya diri Anda!

Jadi, bagaimana memiliki hidup MERDEKA dalam Kristus?
(II Korintus 3:16-18).

PERTOBATAN
Ay 16 ‘Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.’

Selubung yang menutupi hati seseorang membuat orang tersebut tidak mengerti adanya kemerdekaan dalam Tuhan. Maka orang yang hatinya masih terselubung dia masih hidup dalam belenggu dosa.

Kunci yang pertama untuk memiliki hidup merdeka dalam Kristus adalah PERTOBATAN, menanggalkan selubung dosa. 
Bertobat adalah kembali kepada Tuhan, karena hanya Tuhan saja satu-satunya yang sanggup melepaskan selubung yang membelenggu kita. Maka kita harus kembali kepada Tuhan untuk mendapatkan kemerdekaan. 

MENGHADIRKAN TUHAN
Ay 17 ‘Sebab Tuhan adalah Roh dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan.’

Kunci kedua memiliki hidup MERDEKA dalam Kristus yaitu MENGHADIRKAN TUHAN DALAM HIDUP KITA. 
Kata 'menghadirkan' bukan berarti kita seperti pribadi yang berkuasa menyuruh Tuhan hadir, tidak itu sikap tidak hormat! Menghadirkan Tuhan, dengan rasa penuh hormat, minta belas kasih dan membuka pintu hati kita untuk Tuhan menjadi raja dalam hidup kita.
Bagi mereka yang belum menerima Tuhan, dengan membuka hati untuk mengundang Yesus masuk dalam hatinya. Bagi yang sudah memiliki Yesus, menghadirkan kuasa Tuhan dalam hidupnya dengan bersekutu kepadaNya.
Dengan menghadirkan Tuhan, kita menghadirkan kemerdekaan dalam dalam hidup kita. Tuhan tidak terbatasi oleh apapun, jadi dimanapun dan dalam kondisi apapun hadirkanlah Tuhan dalam hidupmu.

HIDUP DALAM KEMERDEKAAN
Ay 18 ‘Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.’

Kata ‘mencerminkan’ dapat berarti memantulkan. Jadi yang kita pantulkan adalah kemuliaan Tuhan yang ada dalam diri kita. Itulah tanda bahwa Yesus sudah hadir dan memerdekakan hidup kita.
Kunci ketiga memiliki hidup merdeka dalam Kristus adalah HIDUP DALAM KEMERDEKAAN.
Ada dua tanda yang menyertai orang hidup dalam kemerdekaan:
1)      Hidup sepadan dengan panggilannya. (Ef 4:1).
2)      Tidak diperhamba oleh siapapun dan apapun. (Gal 5:1)


SIKAP YANG BENAR MENERIMA KEMERDEKAAN:
1)      Miliki keinginan untuk merdeka, dengan pertobatan hidup kita.
2)      Upayakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita, dengan merendahkan diri dan mengijinkan Tuhan hadir.
3)      Tanggalkan beban dan dosa. Hiduplah dalam kemerdekaan Kristus.




























Minggu, 08 Juni 2014

DOSA TERHADAP ROH KUDUS

FAKTOR PENGHAMBAT KUASA ROH KUDUS
(DOSA TERHADAP ROH KUDUS)

Tiga karya besar yang dikerjakan Roh Kudus (RK) dalam diri orang percaya:
Keselamatan. RK sebagai meterai Allah yang akan menjamin orang percaya mendapatkan penebusan seluruhnya (Efesus 1:13,14 “Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya”).
Kasih. RK memampukan orang percaya memiliki kasih murni dan memberikan kasih kepada orang lain.
Kekuatan. RK menjadi sumber kekuatan, sehingga orang percaya memiliki potensi melakukan mujizat.

Jadi melalui karya tersebut kita harus tahu:
ü  Sekotor apapun kita, saat RK dalam diri kita, kita memiliki keselamatan dalam Kristus. Karena Dia adalah meterai Allah bagi orang percaya.
ü  Sejahat apapun orang percaya, saat RK tggal, dia masih memiliki kasih dan potensi untk mengasihi.
ü  Keselamatan dan kasih, tetap adanya. Dari ketiga karya tersebut, karya ketigalah yang dampaknya tergantung dari sikap orang percaya.

Saat orang percaya bersikap tidak benar terhadap RK, dia berdosa terhadap RK ALLAH.
Tiga dosa terhadap RK yang dilakukan manusia:

       1)     Menghujat RK
Mar. 3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."
Mat. 12:22-32
12:31 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
12:32 Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia:
hu·jat n 1 caci; cela; 2 fitnah;
meng·hu·jat v 1 mencaci; mencela; 2 memfitnah: ada saja orang yg ~ mantan pejabat itu sbg koruptor;

Dosa ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki Roh Kudus. Orang yang mmliki RK tidak memiliki kekuatan dan dasar untuk memfitnah RK karena RK tinggal dalam dirinya.


       2)     Mendukakan RK
Efesus 4:30 “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan”

§  seperti ibu yg berduka karena anaknya tidak patuh. RK bukan kekuatan, tetapi Pribadi Allah. Maka Dia dpt berduka atau bersuka.
§  Kita dapat mendukakan RK karena Roh Kudus adalah:
ü  Roh Kekudusan
Rm. 1:4 “...dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.”

Rk adalah Roh Kekudusan, barangsiapa yang telah menerimaNya masih hidup dalam kenajisan, dia pasti sedang mendukakanNya. Alkitab mencatat ada 2 kenajisan: kenajisan jasmani dan rohani, mari jaga kekudusan diri kita dihadapan Tuhan dalam rohani maupun jasmani kita. (II Korintus 7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.)

ü  Roh Kebenaran
Yoh.14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.,

RK kudus adalah Roh kebenaran, maka apapun dalam ketidakbenaran, kepalsuan, hal itu mendukakan RK.

ü  Roh Kasih Karunia
Ibr. 10:29 “Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?”
RK adalah Roh kasih karunia. Roh yang menjadi sumber kasih, yang memampukan orang percaya menerima ‘anugrah’ Allah tanpa syarat. Maka saat kita tidak memiliki kasih, pengampunan, kemurahan kita sedang mendukakan RK.

ü  Roh Iman
2Kor. 4:13 “Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", ...”

Apakah ‘roh iman’ ini menunjuk kepada RK? Jika ya, kenapa tidak menggunakan huruf besar, yang menunjukkan seorang pribadi?
‘roh iman’ menunjuk kepada karakter/buah dari pribadi RK. Karakter/buah yang melekat dapat  mewakili pribadi oknum tersebut.
Maka roh iman dapat mewakili pribadi roh kudus. Karena RK kudus adalah roh Iman, maka hal yang bersifat keraguan mendukakan hatiNya.  Keraguan adalah benih, keraguan akan menghasilkan kekuatiran, kekuatiran akan menghasilkan ketakutan, ketakutan akan menghasilkan ketidakpercayaan, ketidakpercayaan akan menghasilkan hati yang tertutup terhadap kuasa Allah. Sekali lagi inilah salah satu hal yang mendukakan RK.


        3)     Memadamkan RK
1Tesalonika 5:19 “Janganlah padamkan Roh,...”
Alkitab menggambarkan RK seperti api yang membara dalam diri orang percaya. Seperti api yang membara, api itu dapat padam jika:
1)    Tidak memiliki bahan bakar. Bahan bakar api Roh Kudus adalah Firman Tuhan. Jadi saat orang percaya tidak hidup bergaul dengan Firman, dapat dipastikan api RK akan menjadi padam dalam dirinya.
2)    Tertutupi. Cara yang kedua untuk mematikan api yaitu dengan menyelimutinya dengan sebuah kain yang besar/basah. Seperti halnya api Roh Kudus, kain ini digambarkan sebagai dosa yang sudah mengakar. Apa itu dosa yang sudah mengakar? Dosa yang sudah menjadi ‘habit’, jadi orang itu sudah tidak mengerti bahwa itulah dosa.
RK akan menjadi padam saat kita terus menerus hidup dalam dosa. RK padam bukan berarti RK pergi. Dia tetap ada dalam diri orang percaya, tetapi Dia berdiam diri.

Bagaimana jika kita sudah memadamkan RK?
Hanya ada 3 cara menyalakannya kembali:
1)   Datanglah kembali kepada Tuhan. Untuk mendapatkan ‘api’ itu kembali.
2)   Isi hidupmu dengan Firman terus menerus (konsisten). Menjaga ‘api’ itu tetap menyala dengan bahan bakar.

3)   Bertobatlah, jangan kembali kepada hidup yang penuh kenajisan. Saat anda bertobat, anda sedang melemparkan ‘selimut’ yang membuat api itu padam. 


MARI MILIKI SIKAP YANG BENAR TERHADAP ROH KUDUS, DENGAN MENGHORMATI-NYA, MELIBATKAN-NYA & 'MEMELIHARA API-NYA' UNTUK TETAP MENYALA DALAM DIRI KITA. Amin.