Rabu, 16 April 2014

KEMENANGAN BERSAMA TUHAN 3 (RAJA ASA) 'SIKAP BENAR MENGHADAPI TANTANGAN BESAR'

SIKAP BENAR MENGHADAPI TANTANGAN BESAR
2 Taw 14:9-15
Oleh: Widhi Laksana

Tulisan sebelumnya kita sudah belajar bagaimana kemenangan bersama Tuhan dapat kita raih. Pertama, dengan mengusahakan kesejahteraan. Kedua, Mempersiapkan menghadapi tantangan yang akan datang.
Sekarang kita akan belajar bagian ketiga, yaitu sikap benar menghadapi tantangan besar.

Jika kita memperhatikan kehidupan Asa. Tuhan selalu menyertai seluruh kehidupan Asa, tetapi hal itu bukan mengartikan Asa tidak menghadapi tantangan. 

Saat Tuhan mengijinkan Asa menghadapi tantangan, terdapat 5 prinsip Asa miliki. Dan prinsip inilah membawa kepada kemenangan Asa dalam menghadapi tantangan:

MELANGKAH MENGHADAPI
Ay 10a “Lalu Asa maju menghadapinya…”

-          ‘… maju menghadapinya…’ menunjuk kepada sikap mental. Mentalitas adalah cerminan iman. Jika iman ciut, maka saat diperhadapkan dengan tantangan dia akan memiliki sikap kecut.
Bukti mentalitas Asa, walaupun diperhadapkan dengan 1.000.300 pasukan Etiophia, dengan 580 ribu pasukannya (ay 8) dia tidak melarikan diri. Sikapnya untuk ‘maju menghadapi’ menunjukkan kekokohan imannya. Kata  ‘maju’, dalam terjemahan KJV menggunakan kata ‘out’, keluar. Apakah Asa sebelumnya didalam? Ya, Asa berada dalam zona nyamannya, zona nyaman Asa adalah kesejahteraannya (ay 6-7).

Teladan yang dapat kita miliki:
ü  Hadapi ketakutan. Kunci mengalahkan ketakutan adalah dengan menghadapinya.
Kata takut/kuatir dibagi menjadi dua, Worry : kuatir mendetail (soal makanan,pakaian,dll), afraid : kuatir menyeluruh (menghadapi kematian). Seringkali ketakutan yang menghambat langkah kita adalah ketakutan yang tidak pernah terjadi.
ü  Kenali kerikil dalam hati kita. Tantangan terbesar kita bukanlah batu besar didepan kita, tetapi kerikil kecil yang ada dalam hati kita, yaitu takut, kuatir, sungkan & enggan(malas).


       MENYUSUN STRATEGI
       Ay 10b “mereka mengatur barisan perangnya….”
-          Kemenangan tidak akan kita terima tanpa kita memiliki langkah untuk menang. Langkah untuk menang: mentalitas, strategi, tindakan.
Strategi mendapat tempat yang kedua dalam langkah kemenangan, karena strategi menjadi jembatan antara kekuatan hati dan ketepatan tindakan. Sebuah kalimat penting, ‘gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan’. 
-          Langkah perencanaan. Ams 24:6 “Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.”, memberikan 2 bagian penting dalam sebuah perencanaan: 1) rencana, 2) penasehat.
a.       Tuliskan Rencana, sebuah kalimat bijak mengatakan ‘pencil 5 cm mampu mengalahkan 50 otak profesor’.
b.      Bagikan. Penasehat, sebuah kalimat bijak mengatakan ‘otak orang terpandai didunia, dikalahkan 5 otak orang terbodoh diseluruh dunia.’

Untuk melawan bangsa Etiophia Asa tidak cukup hanya melawan dengan mentalitasnya, dia membutuhkan strategi untuk melawannya, karena melalui strategi dia akan:
ü  bertindak tepat sasaran,
ü  mengurangi kesalahan fatal yang menghancurkan,
ü  melihat peluang untuk menang.

BERSERU KEPADA TUHAN
Ay 11 “Kemudian Asa berseru kepada TUHAN, Allahnya….”

Asa berseru kepada Tuhan setelah dia berkomitmen menghadapi musuhnya dan menyusun rencana untuk melawan, kenapa dia tidak berseru dulu baru menghadapi dan menyusun strategi?
Pelajaran yang Tuhan ajarkan untuk kita memiliki
1)      Pribadi yang tidak cengeng. Tuhan rindu kita menjadi pribadi berani yang tidak menyerah sebelum melangkah.
2)      Pribadi yang tidak malas. Kita menggunakan kekuatan kita tetapi mengandalkan kekuatan Tuhan.   
Seruan Asa meminta pertolongan kepada Tuhan. Asa menyadari bahwa 1) tanpa Tuhan dia tidak sanggup melakukan apa-apa. 2)hanya Tuhan yang sanggup menolongnya. Inilah sikap yang harus kita miliki ‘saat kita merasa kuat untuk turun tangan mengerjakan, Tuhan akan mengangkat tanganNya. Dan saat kita merasa tidak mampu dan mengangkat tangan kita, Tuhan akan menurunkan tanganNya untuk menolong kita.’ Inilah sifat Allah, penuh kasih dan keadilan. KasihNya yang selalu siap menolong kita, keadilanNya yang selalu siap mengajar kita. 
Seruan Asa menunjukkan sikapnya kepada Tuhan, sikapnya:
-          Bersandar kepada Tuhan.
-          Mengakui kekuatan tangan Tuhan.
-          Menjadikan Tuhan sebagai Penolong hidupnya.

MENGIJINKAN TANGAN TUHAN BERTINDAK
Ay 12 “Dan TUHAN memukul kalah orang-orang Etiopia…”

Setelah Asa berseru, Alkitab mencatat ‘…Allah memukul kalah…dihadapan Asa dan Yehuda’, dengan kata lain, Asa hanya melihat, Tuhan yang berperang. Saat Tuhan berperang Asa tidak campur tangan , inilah sikap yang tepat! Ijinkahlah Tuhan bertindak sekehendak hatiNya. Karena Dia melakukan dengan dasar diriNya, dengan caraNya, dan dengan kekuasaanNya.  Makna tersirat i mengijinkan Tuhan campur tangan dalam hidup kita:
-          Tidak membatasi kehendak Allah.
-          Tidak membatasi cara Allah.
-          Menghormati kedaulatan Allah dalam hidup kita.

MENGEMBALIKAN HASIL KEMENAGAN KEPADA TUHAN
Ay 15 “…lalu mereka kembali ke Yerusalem.”

Yerusalem adalah kota suci bagi bangsa Yehuda.[1] Tempat dimana umat Allah beribadah dan mempersembahkan segala sesuatu kepada Tuhan. Yehuda dalam kepemimpinan Asa menjadi bangsa yang berbudi, memahami arti berterima kasih kepada Tuhan. (II Taw 3:1)


SIKAP ANDA MENENTUKAN APA YANG AKAN ANDA TERIMA! 





[1] Kehancuran Kerajaan Israel, II Taw 11:16-19, menjadi 2 bagian: Israel(Yerusalem), Yehuda.

KEMENANGAN BERSAMA TUHAN 2 (RAJA ASA) 'MEMPERSIAPKAN MASA TANTANGAN AKAN MENGGONCANG'

MEMPERSIAPKAN 
MASA TANTANGAN AKAN MENGGONCANG
2 Taw 14:7-8
oleh: Widhi Laksana

Tulisan sebelumnya mendorong kita untuk meraih kemenangan dengan MENGUSAHAKAN SEJAHTERA dalam hidup kita melalui raja Asa. 
Saat ini kita masih dalam tema yang sama, tetapi dalam bagian kedua. Setelah sejahtera kita capai, apa yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan saat dimana tantangan datang.
Asa orang yang bijak, dia tidak menyianyiakan waktu untuk bersenang-senang saat sejahtera diberikan oleh Allah, saat-saat itu dia mempersiapkan masa dimana tantangan akan menggoncang. 
Tiga sikap Asa mempersiapkan masa tantangan akan menggoncang:

§  Membangun tembok pertahanan,
ay 7 “…Marilah kita memperkuat kota-kota ini….”

Untuk memperkuat kota-kota yang dia pimpin yang dilakukannya,
‘ …mengelilingi dengan tembok…’,  Dia membuat satu pagar yang kokoh. Pelajaran bagi kita, kita harus membuat pagar dalam hidup kita, salah satunya dengan doa kita kepada Tuhan.

‘ …beserta menara-menara…’, Dia membuat menara pengawas, hal ini untuk mengawasi pergerakan musuh dan memudahkan untuk mengatur posisi pertahanan/menyerang. Pelajaran bagi kita, kita harus memiliki kerohanian yang terus terjaga , waspada memantau keadaan kita terhadap musuh, yaitu Iblis.

‘…pintu-pintunya….’, Dia memeperkuat pintu-pintunya untuk selektif terhadap orang-orang yang masuk keluar kekota itu, menghindari pengintai. Pelajaran bagi kita, kita harus menjaga pintu jiwa kita, yaitu telinga & mata kita.

‘…palang-palangnya…’, Dia memperkuat palang-palangnya supaya saat serangan tiba tembok-tembok yang memagari kota itu tidak mudah roboh. Pelajaran bagi kita, kita hendaknya memiliki 'penopang' dalam hidup kita yaitu rekan seiman kita.

§  Mencari Tuhan
ay 7b “Negeri ini masih dalam tangan kita, karena kita masih mencari Tuhan…”

Kata 'karena kita masih', menunjukkan ada satu usaha yang dilakukan terus menerus menjaga tetap berhubungan dengan Tuhan.
Asa sangat memahami bagaimana mengusahakan sejahtera dan siapa sumber sejahtera, mengusahakan sejahtera dengan bersekutu dengan Tuhan. dan sumber sejahtera adalah Tuhan yang memberikanNya. 
satu sisi sejahtera diusahakan, sisi lain sejahtera adalah Anugrah. Tuhan melihat dengan belas kasihan, Tuhan yang mengaruniakan.



§  Mempersiapkan pasukan 
ay 8 “Pasukan-pasukan Asa yang dari Yehuda jumlahnya tiga ratus ribu orang…”

Mempersiapkan pasukan berbicara tentang mempersiapkan kekuatan yang lebih besar. Teladan bagi kita, saat tantangan belum menghadang, jangan terlena teruslah terjaga, gunakan waktu yang ada untuk membangun diri kita. Biarlah nanti saatnya kita diuji, kita tetap menang menghadapi ujian tersebut.



KEMENANGAN ADALAH PERSIAPAN + KESEMPATAN! 

GUNAKANLAH KESEMPATAN YANG ADA UNTUK MEMPERSIAPKANNYA!



KEMENANGAN BERSAMA TUHAN 1 (RAJA ASA) 'MENGUSAHAKAN KESEJAHTERAAN'

“MENGUSAHAKAN KETENTRAMAN”
2 Taw 14:2-8
 oleh: Widhi Laksana
Salah satu tokoh Alkitab yang harus kita teladani kehidupannya adalah Raja Asa.
Asa adalah raja Yehuda yang ketiga setelah terbentuknya dua kerajaan yang terpisah, Israel dan Yehuda. Asa memerintah selama 41 tahun(1 Raj 15:9-24; 2 Taw 14-16). Ia memulai pemerintahannya dengan mengadakan pembaharuan terbatas: menghapuskan pelacuran bakti dan dengan berani memecat Maakha, neneknya, dari kedudukan ibu-suri, menghancurkan patung Asyera ilah neneknya (1 Raj 15:13). Beberapa bukit pengorbanan dia gusur(2 Taw 14:3) yang lainnya boleh tinggal (1 Raj 15:14; 2 Taw 15:17). Permohonannya kepada Siria untuk membantunya menghadapi Baesa raja Israel, merupakan tindakan tak beriman yang mendapat kecaman seorang pelihat(2 Taw 16:7).[1]

Segala kesejahteraan yang dimiliki Asa berasal dari kasih karunia Allah. Tetapi bukan berarti sejahtera itu datang tanpa perjuangan, seperti pipa yang tersumbat agar air itu tetap mengalir maka yang harus dilakukan harus membuang sumbatannya. Untuk mengusahakan kasih karunia Tuhan terus mengalir setidaknya Asa memiliki 4 sikap yang harus diteladani.

·         Bertindak benar dihadapan Allah
 ay 2 “Asa melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya.”

Baik berbicara mengenai sifat, benar berbicara mengenai kualitas. Baik dan benar berbicara mengenai: 
-          Standar, kesesuaian ukuran yang sudah ditentukan Allah.
-          Sejati, keutuhan antara tindakan dan hati, tidak ada kemunafikan. 
Manusia melihat apa yang ada diluar, Allah melihat hati. Bertindak benar dihadapan Tuhan berdasarkan satu motifasi yang suci untuk menyenangkan hati Tuhan.

·         Menghacurkan berhala dalam kehidupan
Ay 3 “Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala dan menghancurkan tiang-tiang berhala.”
Ay 5 “Ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pedupaan-pedupaan dari segala kota di Yehuda….”

Salah satu kejijikan dihadapan Tuhan adalah saat kita menduakan hati Tuhan. perintah 1 dan 2 dari 10 perintah Allah menunjukkan bahwa kita harus memiliki penyembahan hanya kepada Tuhan saja tidak ada yang lain. Sikap kedua yang harus kita teladani adalah membuang penyembahan lain selain Tuhan Allah dalam kehidupan kita.

·         Bukan hanya menjadi pelaku namun ‘pendorong’
Ay  4 “….supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka dan mematuhi hukum dan perintah.”

Asa bukan hanya melakukan tindakan benar dihadapan Tuhan, tetapi mendorong orang lain disekitarnya untk bertindak seperti dia. Inilah pemimpin yang baik, pemimpin yang berusaha mendorong ‘tim’ yang dipimpinnya memiliki kualitas ilahi.


MARI KITA MENGUSAHAKAN KESEJAHTERAAN DIMANA KITA BERADA SESUAI DENGAN KAPASITAS DAN PANGGILAN KITA. Amin. 



[1] Ensiklopedi Alkitab Masa Kini 1. Hal 102

Kamis, 03 April 2014

PRIBADI DAHSYAT DAN AJAIB ITULAH TAKDIR ANDA!

Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja memerintah dengan bijaksana dan dicintai oleh rakyatnya. Raja mempunyai seorang putra berwajah tampan dan cerdas, tetapi sayang tubuhnya agak bungkuk. Akibatnya, pangeran menjadi pendiam, minder, dan tidak percaya diri. Keadaan ini membuat Raja risau dan sedih karena bila kelak tiba saatnya sang pangeran harus naik tahta, dia pasti tidak dapat memerintah rakyatnya dengan baik dan bijaksana. 
Para penasihat raja yang setia sangat memahami kegundahan hati junjungannya. Maka setelah berdiskusi berulangkali, diam-diam para penasihat memesan sebuah patung kepada pemahat istana yang akan dihadiahkan kepada sang pangeran di hari ulang tahunnya. Saat tiba hari itu, hadiah diberikan kepada sang pangeran. Di dekat hadiah itu, ada tulisan: "Untuk calon pemimpin kami, atas nama seluruh rakyat yang mencintai pangeran."
Kemudian kain penutup dibuka dan tampak sungguh menakjubkan, sebuah patung berwajah tampan sang pangeran dengan tubuh tegak dan tegap, penuh wibawa. Dan ukuran patung itu pun persis dengan postur tubuhnya. Pangeran senang sekali menerima hadiah itu. Ia meletakkannya di taman belakang istana kerajaan.

Setiap kali melihat patung dirinya, sang pangeran berkata dalam hatinya, "Patung pemberian ini tentu melambangkan keinginan rakyatku, untuk memiliki raja bertubuh normal dan tegap. Sudah tentu aku ingin menjadi seperti yang diharapkan oleh mereka!" Menyadari akan hal itu, setiap hari pangeran dengan semangat berjalan mengelilingi taman dengan patung yang berdiri tegak sebagai fokusnya, berlatih dengan meniru berdiri tegap dan berjalan tegak. Kebiasaan berlatih seperti itu dijalani secara konsisten, hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahunpun telah berganti. Kebiasaan yang terus-menerus dilakukannya akhirnya membuahkan hasil, tubuhnya menjadi tegap dan siap mengemban tanggung jawab sebagai raja.

Pelajaran melalui kisah diatas. Tuhan telah menetapkan kita untuk menjadi pribadi yang dahsyat dan ajaib, tetapi seringkali kita sulit melihat karena terfokus pada keterbatasan kita. kembalilah fokus melihat Takdir Anda, TUHAN MENCIPTAKAN ANDA SEBAGAI PRIBADI YANG DAHSYAT DAN AJAIB.