Kamis, 03 April 2014

LEAP FAITH

Oleh: Widhi Laksana

Seperti sebuah ‘per’ saat ditekan nampaknya mengecil, tetapi saat dilepaskan, per itu sanggup melompat melebihi kapasitasnya. Itulah hukum ‘lompatan’.
Tidak ada lompatan tanpa sebuah tekanan. Demikian juga lompatan iman, lompatan iman memerlukan tekanan!
Alkitab mengajarkan dalam 
Yakobus 1:2-4, 
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Dari ayat ini kita dapat melihat betapa cermatnya Yakobus dalam melihat sebuah kesempatan dalam kesempitan.  Apa yang dilihat Yakobus berbeda dengan apa yang sering kita lihat. Saat ada sebuah tantangan, yang sering kita lihat adalah adalah tekanan dibalik tantangan tersebut, tetapi Yakobus berbeda. Dia tidak melihat tantangannya tetapi lompatan dibalik tantangan tersebut.
Iman seperti apakah yang dapat menghasilkan ‘lompatan’?



 IMAN YANG RELA ‘MENERIMA TEKANAN’ MELALUI UJIAN

'bahwa ujian terhadap imanmu itu'

Sikap kita menentukan seberapa tinggi kita melambung. Semakin kita ‘lunak’ semakin tinggi lompatan kita, semakin kita ‘keras’ semakin rendah kekuatan kita untuk melompat. Miliki sikap ‘RELA’ menerima tekanan yang Tuhan ijinkan.Tekanan akan menunjukkan kekuatan kita, kekuatan kita akan menunjukkan nilai iman kita, nilai iman kita akan menentukan kelayakan kita, kelayakan kita menentukan seberapa besar tanggung jawab yang akan Tuhan berikan kepada kita.


IMAN YANG RELA ‘DIPROSES’ DALAM UJIAN
‘bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.’

Jadi awalnya kita memiliki iman. Kemudian iman mendapatkan tekanan. Kemudian saat iman ditekan iman menghasilkan ketekunan. Permasalahnya, ketekunan dapat disebut ketekunan saat melalui proses.Jadi dalam hal ini harus di pahami, yang dihasilkan pertama kali dalam sebuah tekanan iman adalah potensi tekun. Saat mengerjakan, tekun... demi tekun...demi tekun, sampai menjadi sebuah ketekunan, inilah yang dimaksud dengan ketekunan, harus melalui proses demi proses.
Proses akan menambah nilai Anda,
Proses akan memurnikan iman Anda,
Proses akan lebih mengenalkan Anda kepada Pribadi yang memproses, yaitu Tuhan.


IMAN YANG RELA ‘MENJADI’ SETELAH DIUJI
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang,

Buah dari iman adalah ketekunan, buah dari ketekunan adalah karakter.  Tindakan kita yang biasa, jika dikerjakan terus menerus akan menjadi sebuah kebiasaan, dan kebiasaan tersebut akan menjadi karakter kepribadian kita, ‘buah yang matang’ berbicara tentang karakter Kristus yang sempurna. 
Ada 3 jenis orang Kristen yang dihasilkan dari sebuah ujian: 
Kristen WORTEL, sebelum masuk dalam air panas dia keras, tetapi masuk di air panas akan menjadi lembek.
Kristen TELUR, sebelum masuk dalam air panas dia sangat lembut dan lunak, tetapi setelah masukdi air panas akan menjadi keras.
 Kristen KOPI, seperti kopi sebelum masuk dalam air dia menjadi serbuk yang tiada arti, tetapi setelah masuk di air panas dan diberi gula, akan berbaur menjadi minuman yang nikmat.


Marilah kita merelakan iman kita untuk diuji, karena melalui ujian itulah akan terjadi lompatan iman yang dahsyat dan ajaib. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar