Rabu, 16 April 2014

KEMENANGAN BERSAMA TUHAN 1 (RAJA ASA) 'MENGUSAHAKAN KESEJAHTERAAN'

“MENGUSAHAKAN KETENTRAMAN”
2 Taw 14:2-8
 oleh: Widhi Laksana
Salah satu tokoh Alkitab yang harus kita teladani kehidupannya adalah Raja Asa.
Asa adalah raja Yehuda yang ketiga setelah terbentuknya dua kerajaan yang terpisah, Israel dan Yehuda. Asa memerintah selama 41 tahun(1 Raj 15:9-24; 2 Taw 14-16). Ia memulai pemerintahannya dengan mengadakan pembaharuan terbatas: menghapuskan pelacuran bakti dan dengan berani memecat Maakha, neneknya, dari kedudukan ibu-suri, menghancurkan patung Asyera ilah neneknya (1 Raj 15:13). Beberapa bukit pengorbanan dia gusur(2 Taw 14:3) yang lainnya boleh tinggal (1 Raj 15:14; 2 Taw 15:17). Permohonannya kepada Siria untuk membantunya menghadapi Baesa raja Israel, merupakan tindakan tak beriman yang mendapat kecaman seorang pelihat(2 Taw 16:7).[1]

Segala kesejahteraan yang dimiliki Asa berasal dari kasih karunia Allah. Tetapi bukan berarti sejahtera itu datang tanpa perjuangan, seperti pipa yang tersumbat agar air itu tetap mengalir maka yang harus dilakukan harus membuang sumbatannya. Untuk mengusahakan kasih karunia Tuhan terus mengalir setidaknya Asa memiliki 4 sikap yang harus diteladani.

·         Bertindak benar dihadapan Allah
 ay 2 “Asa melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya.”

Baik berbicara mengenai sifat, benar berbicara mengenai kualitas. Baik dan benar berbicara mengenai: 
-          Standar, kesesuaian ukuran yang sudah ditentukan Allah.
-          Sejati, keutuhan antara tindakan dan hati, tidak ada kemunafikan. 
Manusia melihat apa yang ada diluar, Allah melihat hati. Bertindak benar dihadapan Tuhan berdasarkan satu motifasi yang suci untuk menyenangkan hati Tuhan.

·         Menghacurkan berhala dalam kehidupan
Ay 3 “Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala dan menghancurkan tiang-tiang berhala.”
Ay 5 “Ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pedupaan-pedupaan dari segala kota di Yehuda….”

Salah satu kejijikan dihadapan Tuhan adalah saat kita menduakan hati Tuhan. perintah 1 dan 2 dari 10 perintah Allah menunjukkan bahwa kita harus memiliki penyembahan hanya kepada Tuhan saja tidak ada yang lain. Sikap kedua yang harus kita teladani adalah membuang penyembahan lain selain Tuhan Allah dalam kehidupan kita.

·         Bukan hanya menjadi pelaku namun ‘pendorong’
Ay  4 “….supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka dan mematuhi hukum dan perintah.”

Asa bukan hanya melakukan tindakan benar dihadapan Tuhan, tetapi mendorong orang lain disekitarnya untk bertindak seperti dia. Inilah pemimpin yang baik, pemimpin yang berusaha mendorong ‘tim’ yang dipimpinnya memiliki kualitas ilahi.


MARI KITA MENGUSAHAKAN KESEJAHTERAAN DIMANA KITA BERADA SESUAI DENGAN KAPASITAS DAN PANGGILAN KITA. Amin. 



[1] Ensiklopedi Alkitab Masa Kini 1. Hal 102

Tidak ada komentar:

Posting Komentar