SIKAP BENAR MENGHADAPI TANTANGAN BESAR
2 Taw 14:9-15
Tulisan sebelumnya kita sudah belajar bagaimana kemenangan bersama Tuhan dapat kita raih. Pertama, dengan mengusahakan kesejahteraan. Kedua, Mempersiapkan menghadapi tantangan yang akan datang.
Sekarang kita akan belajar bagian ketiga, yaitu sikap benar menghadapi tantangan besar.
Jika kita memperhatikan kehidupan Asa. Tuhan selalu menyertai seluruh kehidupan Asa, tetapi hal itu bukan mengartikan Asa tidak menghadapi tantangan.
Saat Tuhan mengijinkan Asa menghadapi
tantangan, terdapat 5 prinsip Asa miliki. Dan prinsip inilah membawa kepada kemenangan Asa dalam menghadapi tantangan:
MELANGKAH MENGHADAPI
Ay 10a “Lalu Asa maju menghadapinya…”
-
‘… maju menghadapinya…’ menunjuk
kepada sikap mental. Mentalitas adalah cerminan iman. Jika iman ciut, maka saat
diperhadapkan dengan tantangan dia akan memiliki sikap kecut.
Bukti
mentalitas Asa, walaupun diperhadapkan dengan 1.000.300 pasukan Etiophia, dengan
580 ribu pasukannya (ay 8) dia tidak melarikan diri. Sikapnya untuk ‘maju
menghadapi’ menunjukkan kekokohan imannya. Kata ‘maju’, dalam terjemahan KJV menggunakan kata
‘out’, keluar. Apakah Asa sebelumnya didalam? Ya, Asa berada dalam zona nyamannya,
zona nyaman Asa adalah kesejahteraannya (ay 6-7).
Teladan yang
dapat kita miliki:
ü Hadapi ketakutan. Kunci mengalahkan ketakutan adalah dengan
menghadapinya.
Kata takut/kuatir dibagi menjadi dua,
Worry : kuatir mendetail (soal makanan,pakaian,dll), afraid : kuatir menyeluruh
(menghadapi kematian). Seringkali ketakutan yang menghambat langkah kita adalah
ketakutan yang tidak pernah terjadi.
ü Kenali kerikil dalam hati kita. Tantangan terbesar kita bukanlah
batu besar didepan kita, tetapi kerikil kecil yang ada dalam hati kita, yaitu
takut, kuatir, sungkan & enggan(malas).
MENYUSUN STRATEGI
Ay 10b “mereka mengatur
barisan perangnya….”
-
Kemenangan tidak akan kita
terima tanpa kita memiliki langkah untuk menang. Langkah untuk menang: mentalitas,
strategi, tindakan.
Strategi
mendapat tempat yang kedua dalam langkah kemenangan, karena strategi menjadi
jembatan antara kekuatan hati dan ketepatan tindakan. Sebuah kalimat penting,
‘gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan’.
-
Langkah perencanaan. Ams 24:6 “Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan
kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.”, memberikan 2 bagian penting dalam sebuah perencanaan: 1) rencana, 2)
penasehat.
a.
Tuliskan Rencana, sebuah kalimat bijak
mengatakan ‘pencil 5 cm mampu mengalahkan 50 otak profesor’.
b.
Bagikan. Penasehat, sebuah kalimat bijak
mengatakan ‘otak orang terpandai didunia, dikalahkan 5 otak orang terbodoh
diseluruh dunia.’
Untuk melawan
bangsa Etiophia Asa tidak cukup hanya melawan dengan mentalitasnya, dia
membutuhkan strategi untuk melawannya, karena melalui strategi dia akan:
ü bertindak tepat sasaran,
ü mengurangi kesalahan fatal yang menghancurkan,
ü melihat peluang untuk menang.
BERSERU KEPADA TUHAN
Ay 11
“Kemudian Asa berseru kepada TUHAN, Allahnya….”
Asa berseru
kepada Tuhan setelah dia berkomitmen menghadapi musuhnya dan menyusun rencana
untuk melawan, kenapa dia tidak berseru dulu baru menghadapi dan menyusun
strategi?
Pelajaran yang
Tuhan ajarkan untuk kita memiliki
1) Pribadi yang tidak cengeng. Tuhan rindu kita menjadi pribadi berani
yang tidak menyerah sebelum melangkah.
2) Pribadi yang tidak malas. Kita menggunakan kekuatan kita tetapi
mengandalkan kekuatan Tuhan.
Seruan Asa
meminta pertolongan kepada Tuhan. Asa menyadari bahwa 1) tanpa Tuhan dia tidak
sanggup melakukan apa-apa. 2)hanya Tuhan yang sanggup menolongnya. Inilah sikap
yang harus kita miliki ‘saat kita merasa kuat untuk turun tangan mengerjakan,
Tuhan akan mengangkat tanganNya. Dan saat kita merasa tidak mampu dan
mengangkat tangan kita, Tuhan akan menurunkan tanganNya untuk menolong kita.’
Inilah sifat Allah, penuh kasih dan keadilan. KasihNya yang selalu siap
menolong kita, keadilanNya yang selalu siap mengajar kita.
Seruan Asa
menunjukkan sikapnya kepada Tuhan, sikapnya:
-
Bersandar kepada Tuhan.
-
Mengakui kekuatan tangan Tuhan.
-
Menjadikan Tuhan sebagai
Penolong hidupnya.
MENGIJINKAN TANGAN TUHAN BERTINDAK
Ay 12 “Dan
TUHAN memukul kalah orang-orang Etiopia…”
Setelah Asa
berseru, Alkitab mencatat ‘…Allah memukul kalah…dihadapan Asa dan Yehuda’,
dengan kata lain, Asa hanya melihat, Tuhan yang berperang. Saat Tuhan berperang
Asa tidak campur tangan , inilah sikap yang tepat! Ijinkahlah Tuhan bertindak
sekehendak hatiNya. Karena Dia melakukan dengan dasar diriNya, dengan caraNya,
dan dengan kekuasaanNya. Makna tersirat i
mengijinkan Tuhan campur tangan dalam hidup kita:
-
Tidak membatasi kehendak Allah.
-
Tidak membatasi cara Allah.
-
Menghormati kedaulatan Allah
dalam hidup kita.
MENGEMBALIKAN HASIL KEMENAGAN KEPADA TUHAN
Ay 15 “…lalu
mereka kembali ke Yerusalem.”
Yerusalem
adalah kota suci bagi bangsa Yehuda.[1] Tempat dimana umat Allah beribadah dan mempersembahkan segala
sesuatu kepada Tuhan. Yehuda dalam kepemimpinan Asa menjadi bangsa yang
berbudi, memahami arti berterima kasih kepada Tuhan. (II Taw 3:1)
SIKAP ANDA MENENTUKAN APA YANG AKAN ANDA TERIMA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar